Kamis, 17 Maret 2011

SMS Security System


Tingginya angka kriminalitas khususnya pencurian yang sering terjadi saat ini menjadikan keamanan sebagai kebutuhan yang mutlak diperlukan. Selain itu aktifitas manusia yang semakin padat di era mobile technology seperti sekarang ini membuat mereka tidak sempat untuk melakukanya sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan suatu perangkat sistem keamanan yang dapat menjaga keamanan setiap waktu bahkan melindungi asset dan privasi yang di miliki. Sehingga diharapkan dengan pengaplikasian sistem keamanan tersebut maka dapat memberikan rasa aman dan nyaman. Selain hal tersebut tentunya dengan pengaplikasian sistem keamanan maka dapat menekan angka kriminalitas yang terjadi di masyarakat khususnya tindak kejahatan pencurian. Karena mobilitas manusia yang semakin cepat akibat dari aktifitas yang mereka lakukan di era globalisasi sekarang ini menjadikan mereka memerlukan sebuah teknologi keamanan yang mempunyai ciri mobile technology, yaitu dalam mendapatkan informasi ataupun pengaksesannya menggunakan cara yang mudah, cepat dan tidak mengganggu aktifitas mereka. Contoh dari mobile technology ialah ditemukannya teknologi handphone yang sesuai dengan kebutuhan manusia, yaitu mampu berkomunikasi jarak jauh dimanapun mereka berada. Kemudian munculah macam-macam fitur dari handphone, salah satunya adalah SMS (Short Message Service). Karena dengan fasilitas inilah seseorang dapat mengirimkan pesan ke tujuan secara cepat, tepat dan dengan biaya yang murah. HP (Handphone) dengan fasilitas SMS-nya akan sangat berguna jika dapat diaplikasikan ke dalam suatu sistem keamanan terintegrasi, dimana nantinya pengaksesan informasi yang dilakukan oleh seseorang untuk mengetahui keadaan dari keamanan suatu tempat (rumah) dapat dilakukan via SMS.

Modul SMS Security System tersebut diaplikasikan untuk membuat suatu sistem keamanan yang dapat bekerja secara otomatis, yaitu dapat mengirimkan pesan bahaya kepada pemilik, serta pemilik juga dapat mengontrol dan memonitoring keamanan rumahnya.

Sistem terhubung dengan GSM Modem yang berfungsi sebagai server. Sistem dapat bekerja secara otomatis untuk mengirimkan peringatan jika terjadi bahaya kepada seorang pemilik rumah berupa format teks tertentu dalam bentuk SMS. Selain itu pemilik juga dapat melakukan pengontrolan terhadap alarm (Sistem Aktif / Nonaktif) hanya dengan mengirimkan format teks SMS tertentu.




Untuk Pemesanan dapat menghubungi :


Jl. Bukit Indah Raya No.5 Sarua, Ciputat, Tangerang – Banten

Contact Person :
• Saiful Anwar 021 - 262 39 707
• Rizky Wijaya 021 – 237 87 973
• Qimutafin 0858 803 603 91

Minggu, 08 November 2009

Robot Pemadam Api



ROBOT CERDAS PEMADAM API

Perancangan dan pembuatan robot cerdas pemadam api yang antara lain meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Pada perancangan perangkat keras (hardware) meliputi pembuatan rangka mekanik robot dan perancangan rangkaian elektronika yang digunakan secara keseluruhan. Rangka mekanik robot terdiri dari material akrilik dan rangkaian elektronik yang terdiri dari rangkaian pengendali mikro AT89S52, rangkaian kendali motor arus searah, rangkaian sensor ultrasonik (pemancar dan penerima), dan rangkaian sensor pendeteksi api. Sedangkan pada perancangan perangkat lunak (software) meliputi perancangan pada pembuatan diagram alir dan bahasa assembly.




Keterangan dari diagram kotak di atas adalah sebagai berikut :

1.Sensor ultrasonik depan dipasang di bagian depan robot dan
berfungsi untuk mengukur jarak dinding penghalang yang ada
di depan robot.
2.Sensor ultrasonik kanan dipasang di bagian kanan robot dan
berfungsi untuk mendeteksi dinding penghalang yang berada
di sebelah kanan robot .
3.Sensor ultrasonik serong kanan dipasang di bagian serong
kanan robot dan berfungsi untuk mencegah benturan dengan
dinding pada saat robot bergerak melebar ke kanan.
4.Sensor ultrasonik kiri dipasang di bagian kiri robot dan
berfungsi untuk mendeteksi dinding penghalang yang berada
di sebelah kiri robot .
5.Sensor ultrasonik serong kiri dipasang di bagian serong kiri
robot dan berfungsi untuk mencegah benturan dengan dinding
pada saat robot bergerak melebar ke kiri.
6.Tombol START berfungsi untuk mengaktifkan sistem kerja robot.
7.Sensor pendeteksi api dipasang di bagian depan robot, tepat
di bawah motor kipas. Sensor ini dapat mengetahui keberadaan
api dengan membaca sinar ultraviolet yang dipancarkan
oleh api lilin.
8.Untuk mengatur gerakan motor roda kanan dan roda kiri,
digunakan sebuah rangkaian kendali motor arus searah
dua arah putaran.
9.Untuk mengatur gerakan motor kipas, digunakan sebuah rangkaian
kendali motor arus searah satu arah putaran.
10.Rangkaian kendali kipas akan mengaktifkan motor kipas
apabila sensor pendeteksi api mendeteksi adanya api.





Tahapan proses kerja robot cerdas pemadam api:

1.Terdapat dua ruangan yang akan dilalui robot untuk mencari dan
memadamkan api lilin.
2.Lilin bisa saja diletakkan di salah satu ruangan,
di kedua ruangan ataupun sama sekali tidak diletakkan.
3.Robot akan diaktifkan pada saat berada di posisi start
dengan menekan tombol START.
4.Sensor ultrasonik depan akan terus mengukur jarak dinding
yang ada di depan selama robot bergerak maju.
5.Robot akan berhenti pada saat jarak dinding depan dengan
robot berjarak 5-10 cm.
6.Pada saat robot berhenti, sensor ultrasonik
kanan dan kiri akan memeriksa keberadaan dinding di sebelah
kanan dan kiri robot. Robot akan berbelok ke kanan atau ke kiri
berdasarkan hasil pembacaan sensor ultrasonik kanan dan kiri.
7.Robot akan memeriksa ruangan I terlebih dahulu.
8.Jika robot mendeteksi api lilin di ruangan I,
maka robot akan memadamkannya, setelah itu robot akan
kembali bergerak menuju ruangan II untuk memeriksa keberadaan
api lilin di ruangan ini.
9.Jika robot tidak mendeteksi api lilin di ruangan I,
maka robot akan tetap bergerak menuju ruangan II untuk
mencari api lilin.
10.Jika robot mendeteksi api lilin di ruangan II,
maka robot akan memadamkannya kemudian robot akan kembali
ke posisi START. Jika robot tidak mendeteksi api lilin di
ruangan II, maka robot akan tetap kembali ke posisi START.
11.Sensor ultrasonik serong kanan dan serong kiri akan menjaga
supaya robot tidak membentur dinding dan robot tetap bergerak
lurus ke depan.


Perancangan perangkat elektronik pada robot cerdas pemadam api ini meliputi rangkaian pengendali mikro AT89S52, rangkaian kendali motor arus searah, rangkaian kendali motor kipas, rangkaian sensor ultrasonik (pemancar dan penerima), dan rangkaian sensor pendeteksi api.




Perancanganperangkat lunak (SOFTWARE

Dalam sistem pengendalian ini digunakan bahasa pemrograman assembly untuk mengisi program IC pengendali mikro (microcontroler). Sebelum pembuatan program dengan menggunakan bahasa assembly, terlebih dahulu dibuat perancangan sistem kerja dari alat dengan membuat diagram alir dari program tersebut.
Diagram alir pada sistem pengendalian ini terdiri dari program utama dan beberapa subprogram dan subsubprogram. Untuk mempermudah pemahaman terhadap diagram alir pada sistem pengendalian robot ini, maka ada beberapa subprogram yang diagram alirnya dibuat terpisah dari diagram alir utama. Subrogram tersebut yaitu subprogram pencarian ruangan dan subprogram cek dinding kanan dan dinding kiri serta subprogram pencarian api lilin.




Diagram Alir Program Utama.

Program dimulai pada saat tombol START ditekan, setelah itu robot akan bergerak maju. Pada saat sensor ultrasonik depan aktif, maka program perhitungan jarak dinding depan akan dilakukan. Ketika robot berhenti 5-10 cm di depan dinding, maka subprogram pencarian ruangan dan subprogram cek dinding kanan dan kiri akan dilakukan. Setelah itu, pada saat robot memasuki ruangan maka subprogram pencarian lilin dilaksanakan. Setelah proses pencarian api pada ruangan I dan II telah selesai maka robot akan kembali ke posisi START.



Subprogram Cek Dinding Kanan dan Dinding Kiri.

Program ini dilaksanakan setelah robot berhenti 5-10 cm di depan dinding. Robot akan berbelok ke kanan atau ke kiri tergantung dari keadaan sensor ultrasonik kanan dan kiri. Setelah melaksanakan program ini, maka mikrokontroller akan kembali melaksanakan program utama dari awal.




Subprogram Pencarian Ruangan.

Untuk mengetahui letak ruangan I dan ruangan II, maka dilakukan dengan cara memanfaatkan register R6 yang digunakan untuk menghitung jumlah tikungan yang telah dilewati oleh robot. Dengan menghitung banyaknya tikungan yang telah dilewati, maka robot dapat mengetahui bahwa posisinya telah berada di depan ruangan I atau ruangan II. Program ini dilaksanakan pada saat robot berhenti 5-10 cm di depan dinding. Register R6 akan ditambah 1 setiap kali robot berhenti 5-10 cm di depan dinding. Jika R6=2 (dua kali tikungan) berarti robot berada di depan ruangan I, jika R6=6 (enam kali tikungan) berarti robot berada di depan ruangan II. Setelah keluar dari ruangan II, robot akan terus menghitung banyaknya tikungan dan akan berhenti pada saat berada di posisi START yaitu pada saat R6=8 (delapan kali tikungan).




Sub program Pencarian Api Lilin.

Sub program pencarian api lilin ini akan dilaksanakan setelah program menemukan ruangan I dan ruangan II. Di dalam subprogram ini, robot akan masuk ke dalam ruangan, memeriksa keberadaan api, memadamkannya jika api terdeteksi, lalu robot bergerak keluar ruangan dan melanjutkan perjalanan lagi. Pada saat robot mendeteksi adanya api lilin maka robot akan maju sejauh + 10 cm dan mengaktifkan motor kipas selama 5 detik. Kemudian robot akan mendeteksi keberadaan api kembali. Jika api lilin masih terdeteksi maka robot akan kembali mengaktifkan motor kipas, namun jika api sudah padam maka robot akan bergerak meninggalkan ruangan.

Robot Pembersih Lantai




ROBOT PEMBERSIH LANTAI BERBASIS MICROCONTROLLER AT89S51

Perancangan dan pembuatan sistem robot pembersih lantai antara lain meliputi penjelasan tentang perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Perancangan perangkat keras meliputi rangkaian elektronik yang terdiri dari rangkain catu daya, rangkaian pengendali mikro yang menggunakan IC pengendali mikro AT89S52, rangkaian kendali motor (motor driver), dan rangkaian saklar batas. Sedangkan pada perancangan perangkat lunak (software) meliputi perancangan pada pembuatan diagram alir dan bahasa assembly.

PERANCANGAN MEKANIK
Pada perancangan mekanik ini robot memiliki ukuran dengan panjang 60 cm, lebar 30 cm dan tinggi 35 cm. Robot pembersih lantai juga dilengkapi dengan dua buah sensor pendetekis dindinng yang menggunakan limit switch.
Dalam perancangan perangkat keras ini akan dirancang beberapa rangkaian elektronik yang antara lain adalah rangakaian catu daya, rangkaian pengendali motor arus searah, rangkaian saklar batas dan rangkaian pengendali mikro.


1.Di bagian depan robot terdapat sapu yang dapat berputar untuk menyapu kotoran seperti debu atau sampah kecil yang berada di dalam suatu ruangan. Sikat sapu ini digerakkan menggunakan sebuah motor DC. Sampah yang disapu akan ditempatkan pada suatu wadah yaitu penampung debu/sampah.
2.Di bagian tengah bawah robot terdapat dua bagian pengepel yang berfungsi untuk mengepel lantai. Masing-masing pel ini berputar dengan arah yang berlawanan arah (berputar ke arah tengah) dan digerakkan oleh dua motor DC. Pengepel ini akan berfungsi sebagai pembersih debu yang tidak tersapu ke dapam wadah penampung oleh bagian sikat sapu.
3.Pada bagian tengah atas robot terdapat penampung air yang berfungsi untuk menampung air yang telah dicampur dengan cairan pembersih lantai. Tangki ini akan meneteskan air tepat pada bagian lantai yang akan dipel oleh pengepel. Di bagian bawah penampung air ini terdapat keran yang secara otomatis akan membuka setiap 1 menit sekali dan menyiramkan air ke pel lantai yang berada di bawahnya.
4.Di bagian belakang robot terdapat kipas yang berfungsi untuk mengeringkan lantai yang masih basah setelah melewati proses pengepelan.
5.Supaya robot tidak menabrak dinding atau penghalang yang berada di sekitarnya, digunakan dua unit sensor yang dirancang menggunakan saklar batas yang diletakkan pada bagian depan, kanan dan kiri robot.



Sistem kerja robot pembersih lantai:

1.Saat Tombol Start ditekan, robot akan berjalan maju hingga salah satu sensor batas yang terletak pada bagian robot menyentuh dinding.
2.Pada saat tombol start ditekan, maka pada waktu yang bersamaan motor pel kanan dan kiri, keran, kipas dan sapu aktif.
3.Motor keran aktif pada saat tombol start ditekan. Lamanya keran membuka selama 2 detik, setelah itu keran menutup. Kemudian keran membuka kembali setelah 10 detik.
4.Pada saat salah satu sensor batas yang terletak pada bagian depan robot menyentuh dinding maka sensor batas akan aktif. kemudian robot akan bergerak mundur ± 20 cm. Hal ini dilakukan supaya robot tidak membentur diding saat robot berbelok. Setelah robot mundur kemudian robot bergerak belok 900 ke kanan kemudian robot maju ± 15 cm, setelah itu robot akan berbelok ke kanan 900 kemudian bergerak maju.
5.Pada saat robot bergerak maju kemudian salah satu sensor batas aktif ketika menyentuh dinding, kemudian robot akan bergerak mundur ± 20 cm. Setelah robot mundur kemudian robot bergerak belok 900 ke kiri kemudian robot maju ± 15 cm, setelah itu robot akan berbelok ke kiri 900 kemudian bergerak maju hingga salah satu sensor batas aktif saat menyentuh dinding.
6.Robot bergerak maju hingga salah satu sensor batas kembali aktif ketika menyentuh dinding, kemudian pergerakan robot seperti penjelasan no.4. Robot akan terus bergerak hingga tombol riset ditekan maka robot akan berhenti bergerak.

Pengiriman Data 2 Arah Secara Wireless


PENGIRIMAN DATA DUA ARAH SECARA WIRELESS BERBASIS MICROCONTROLLER AT89S52

Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat pengiriman data dua arah secara wireless berbasis mikrokontroler AT89S52. Pada perancangan sistem ini meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Perancangan perangkat keras menjelaskan tentang perancangan tiap-tiap rangkaian elektronik serta pembuatan rangka alat secara keseluruhan. Sedangkan perancangan perangkat lunak menjelaskan tentang perancangan bahasa program yang digunakan, yaitu assembler.

Dalam perancangan alat ini yang digunakan sebagai transmitter adalah laser pointer dan receiver dioda foto. Jarak jangkauan dari laser pointer mampu menjangkau sekitar 100 meter. Untuk penampilan data mengunakan LCD (Liquid Crystal Display) matriks 4 X 20, sedangkan untuk masukan data mengunakan keyboard PC (Personal Computer), Dan mikrokontroler AT89S52 sebagai pengendali.


Cara kerja alat ini adalah Setelah tombol on/off ditekan maka akan ditampilkan tulisan “ Universitas Budi Luhur “ pada LCD.Tulisan tersebut akan berlangsung sekitar 2 detik sebelum alat tersebut siap menerima data. Setelah tulisan “Universitas Budi Luhur” tampil maka dilanjutkan dengan penampilan “MENU”. Didalam menu terdapat tiga pilihan, yaitu (1)kirim data, (2)tulis data, dan (3)baca memori. Jika yang dipilih adalah kirim data maka mikrokontroler akan mengaktifkan pemancar dan mengirimkan datanya melalui pemancar tersebut. Apabila yang dipilih adalah tulis data maka data sebelumnya akan dihapus, pada proses penerimaan data maka mikrokontroler akan menunggu sinyal dari keyboard. Jika ada salah satu tombol yang ditekan maka keyboard akan mengirimkan sinyal berikut data dari tombol yang ditekan, Data yang diterima dari keyboard kemudian akan ditampilkan pada LCD. Hal tersebut akan berlangsung terus menerus selama ada tombol dari keyboard yang ditekan baik berupa huruf maupun angka sampai ditekan tombol enter, dan apabila yang dipilih baca memori maka alat tersebut akan menampilkan data yang sebelumnya ditulis. Sedangkan jika pada kondisi diatas ada pesan yang masuk maka modul penerima akan mengirimkan sinyal ke mikrokontroler untuk mengaktifkan intrupsi dan menerima data yang masuk, mikrokontroler akan mengaktifkan buzzer sebagai tanda ada data yang masuk. Data tersebut akan ditampilkan pada LCD.



PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE)

Dalam sistem pengendalian ini digunakan bahasa pemrograman assembly untuk mengisi program IC pengendali mikro (microcontroler). Program lengkap dari sistem pengiriman data dua arah mengunakan wireless berbasis mikrokontroler yang menggunakan bahasa assembly ini dapat dilihat pada lampiran 2. Sebelum pembuatan program dengan menggunakan bahasa assembly, terlebih dahulu dibuat perancangan sistem kerja dari alat dengan membuat diagram alir dari program tersebut.
Diagaram alir pada sistem pengendalian ini terdiri dari program utama dan beberapa subprogram. Subprogram yang ada meliputi:
- Subprogram pengiriman data
- Subprogram tulis baru data
- Subprogram baca memori data

URAIAN LOGIKA PROGRAM UTAMA
Saat memulai program pada diagram alir dimulai dari start,dengan menekan tombol enter. Setelah itu dilanjutkan dengan proses inisialisasi untuk register dan LCD. Untuk mengetahui proses inisialisasi berhasil atau tidak maka dilanjutkan dengan program test display LCD. Jika proses ini berhasil maka akan dilanjutkan dengan tampilkan pilihan (menu). Didalam menu terdapat tiga pilihan yaitu kirim data, tulis data, dan baca memori. Untuk memilih kita harus menekan tombol (1) untuk kirim data, tombol (2) untuk tulis data, dan tombol (3) untuk baca memori.


URAIAN LOGIKA SUB PROGRAM KIRIM DATA
Jika yang dipilih adalah kirim data maka program akan memulai pengiriman data atau menjalankan kirim data. Selama pengiriman data proses ini disebut data dikirim. Setelah data dikirim maka program akan kembali ke menu.

URAIAN LOGIKA SUB PROGRAM TULIS DATA
Jika yang dipilih adalah tulis data maka selanjutnya program ini akan menghapus memori data sebelumnya dengan mengosongkan RAM Internal yang digunakan untuk penyimpanan data dan akan menghapus seluruh tampilan pada LCD. Setelah itu program siap untuk menulis data. Proses penulisan data dari keyboard dimulai dengan baca keyboard. Jika data yang kita masukan adalah karakter (alphabet / number) maka akan ditampilkan pada LCD. Kalau bukan karakter yang kita tekan (enter) maka program akan kembali ke menu.


URAIAN LOGIKA SUB PROGRAM BACA MEMORI
Jika yang dipilih adalah baca memori maka program akan memberikan data yang ada pada RAM Internal untuk ditampilkan. Untuk kembali ke program menu harus menekan tombol enter.

PERENCANAAN INSTRUKSI UNTUK PESAN YANG MASUK
Tampilan New message akan muncul pada LCD apabila ada data yang diterima oleh mikrokontroler dari penerima. Hal tersebut akan terjadi kapan saja baik pada kondisi tulis, maupun kondisi yang lainnya, kecuali kondisi kirim pesan, karena pada kondisi kirim pesan intrupsi pada mikrokontoler tidak diaktifkan, hal tersebut bertujuan agar data yang akan dikirimkan tidak terpotong. Setelah interupsi terjadi maka mikrokontroler akan menunggu data yang berisi 5AH (enter) dari keyboard sebelum menampilkan pesan yang diterima. Pesan tersebut akan ditampilkan pada LCD jika ditekan tombol enter.


Dalam perancangan perangkat keras ini akan dirancang beberapa rangkaian elektronik antara lain adalah :
- Tampilan layar LCD
- rangkaian mikrokontroler AT89S52
- Keyboard
- Buzzer
- Rangkaian pemancar
- Rangkaian penerima

Lift 3 Lantai (PLC)




SIMULASI PERANCANGAN SISTEM TRANSPORTASI VERTIKAL BERBASIS PLC

Perkembangan teknologi saat ini banyak memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai aktivitas, mulai dari hal-hal yang mudah sampai yang rumit sekalipun. Perkembangan teknologi di suatu bidang didorong dengan adanya keperluan–keperluan khusus pada bidang tertentu yang dibutuhkan oleh manusia, seperti perkembangan pengiriman informasi secara cepat dan akurat, dari diciptakannya radio, telepon seluler yang saat ini sedang berkembang pesat, hingga perkembangan sistem otomatisasi pada mesin-mesin produksi. Salah satu contoh sistem otomatisasi ini diantaranya adalah sistem transportasi vertikal.

Kata alat transportasi vertikal mungkin sedikit asing untuk masyarakat umum, alat transportasi vertikal lebih dikenal luas oleh masyarakat dengan kata ’Lift’. Alat transportasi vertikal adalah sebuah sebuah alat transportasi vertikal yang menghubungkan tiap-tiap lantai pada gedung bertingkat dengan sistem pengontrolnya secara otomatis, alat transportasi vertikal diprogram untuk bergerak secara vertikal memandu pengguna gedung bertingkat. Alat transportasi vertikal lebih mampu melakukan tugas-tugas yang diulang-ulang dengan cepat, mudah, dan akurat dibandingkan dengan manusia.
Di Indonesia, kebutuhan alat transportasi vertikal semakin tinggi, sebagai akibat dari keterbatasan dan pemanfaatan lahan. Salah satu contoh sistem otomatisasi pada alat transportasi vertikal ini yaitu sebagai pengganti sistem manual yang sudah tidak efisien lagi, baik dari segi waktu maupun biaya. Sebaliknya dengan alat transportasi vertikal, proses dalam menjangkau tiap-tiap lantai tidak perlu menggunakan anak tangga dan akan menjadi lebih efisien waktu, tenaga dan tentu memberikan kenyamanan pada penghuni gedung.
Berdasarkan hal tersebut maka dalam tugas akhir ini akan dibahas suatu rancangan simulasi alat transportasi vertikal berbasis PLC.



Diagram Kotak


Pada diagram kotak programmable logic control (PLC) bertindak sebagai pengendali utama, dimana PLC akan memproses data masukan dan data keluaran dari alat yang dikendalikan. Data keluaran digunakan sebagai masukan ke rangkaian kendali motor untuk motor listrik arus searah. Rangkaian kendali ini berfungsi sebagai penggerak motor listrik arus searah untuk membuka dan menutup pintu lift serta untuk menarik dan menurunkan lift. Ketika yang diinginkan adalah motor berputar ke kanan dan berputar ke kiri, atau berhenti berputar maka PLC akan mengirimkan data high (24 Volt) dan data low (0 Volt) sesuai dengan kondisi yang diinginkan pada saat pengendalian. Sedangkan data masukan dari alat yang dikendalikan adalah masukan data dari saklar batas dan data keluaran dari motor listrik arus searah dan lampu indikator. Saklar batas (detector posisi) akan mengirimkan data ke PLC dan kemudian PLC memberikan masukan high atau low. Saklar batas terdapat pada tiap-tiap lantai sebagai pendeteksi lantai, serta untuk mendeteksi penumpang lift yang keluar dan masuk lift. Saklar batas juga ada pada pintu lift yaitu untuk membatasi buka dan tutup pintu lift. Dalam perancangan alat ini LED digunakan sebagai indikator lampu dari keberadaan lift pada tiap-tiap lantai serta sebagai indikator lift pada saat jalan naik maupun turun.

Keterangan gambar
-Motor penggerak lift adalah motor listrik arus searah yang berfungsi untuk menarik dan menurunkan lift.
-Motor pintu adalah motor listrik arus searah yang berfungsi untuk membuka dan menutup pintu lift.
-Saklar batas pintu berfungsi untuk membatasi buka dan tutup pintu lift.
-Tombol panggil (hall call) berfungsi bagi pengguna lift untuk memanggil lift dari luar ruang luncur lift (hoistway).
-Tombol tujuan (car call) berfungsi bagi pengguna lift untuk tujuan lantai yang dituju yaitu berada pada lift.
-Lampu indikator (LED)
-Safety shoe berfungsi untuk pengguna lift supaya tidak terjepit pintu.

Mesin Sablon Otomatis




LATAR BELAKANG




Perkembangan teknologi di dalam dunia elektronik saat ini semakin meningkat pesat baik dari segi software maupun hardware. Perkembangan ini tentu saja membawa dampak positif di semua bidang kehidupan manusia karena dengan berkembangnya teknologi telah memunculkan berbagai gagasan baru untuk menciptakan alat baru yang bisa membantu meringankan proses pekerjaan manusia. Salah satu penerapan teknologi yang banyak dikembangkan saat ini adalah dengan diciptakannya alat-alat atau mesin otomatis, dimana dengan adanya sistem otomatisasi ini sangat membantu dalam proses produksi di dunia industri yang memproses suatu produk dalam jumlah yang banyak (massal). Salah satu alat otomatis yang bisa di kembangkan adalah alat sablon otomatis pada sablon kertas. Dengan alat sablon otomatis ini kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi yang disebabkan oleh faktor kelalaian manusia seperti mengantuk pada saat bekerja sehingga kehilangan konsentrasi dan menyebabkan kesalahan proses produksi dapat di minimalisir. Sebaliknya dengan sistem otomatisasi alat, maka diharapkan proses produksi akan berjalan lebih stabil (konstan) dan dengan hasil yang lebih baik.
Berdasarkan hal-hal tersebut maka Artikel ini akan dicoba untuk merancang suatu simulasi Alat Sablon Otomatis Berbasis Personal Computer yang dapat mengerjakann proses penyablonan secara otomatis dengan hasil yang baik.


ABSTRAK

Akan dibuat sebuah alat sablon yang dapat mengerjakan proses penyablonan secara otomatis berbasis Personal Computer dengan bahasa pemrograman yang digunakan adalah Borland Delphi dengan Paralel Port sebagai Interfacenya. Alat ini menggunakan sensor optocoupler untuk mendeteksi adanya kertas pada alat sablon (screen), 6 (enam) buah saklar batas sebagai pendeteksi gerak dari mekanikal alat dan 5 (lima) buah motor arus searah (DC) sebagai penggerak dari komponen-komponen yang digunakan, diantaranya untuk menaikkan dan menurunkan bingkai screen, menggerakkan dan mengatur posisi Rakel (alat untuk men-scan tinta pada screen) secara horisontal dan vertikal dan menggerakkan bantalan roller untuk menarik kertas yang akan di sablon.





Keterangan Blok Diagram :
1. Personal computer : Seperangkat komputer dilengkapi software dengan bahasa pemrograman Borland Delphi 7
2. Antarmuka paralel port : penggunaan port paralel sebagai jalur keluar masuknya data.
3. Rangkaian kendali : rangkaian untuk menggerakkan motor listrik arus searah.
4. Multi plexer: : Rangkaian pengatur masuknya input ke paralel port
5. Motor DC-1 : Motor untuk menarik papan/pintu naik-turun
6. Motor DC-2 : Motor untuk menarik kertas dari tumpukan
7. Motor DC-3 : Motor untuk meneruskan tarikan kertas dari motor DC-2 untuk diletakkan tepat dibawah screen
8. Motor DC-4 : Motor untuk menggerakkan Rakel maju-mundur
9. Motor DC-5 : Motor untuk menggerakkan Rakel naik-turun
10. Optocoupler : detektor kertas pada screen
11. Saklar batas-1 : saklar batas atas Rakel
12. Saklar batas-2 : saklar batas bawah Rakel
13. Saklar batas-3 : saklar batas kiri Rakel
14. Saklar batas-4 : saklar batas kanan Rakel
15. Saklar batas-5 : saklar batas atas papan kertas
16. Saklar batas-6 : saklar batas bawah papan kertas

Keterangan Gambar :
1. Motor DC1 penggerak rakel arah Horisontal ( kanan-kiri )
2. Motor DC2 penggerak rakel arah Vertikal ( atas-bawah )
3. Saklar batas Horisontal1 Rakel ( LS1 )
4. Saklar batas Horisontal2 Rakel ( LS2 )
5. Saklar batas Horisontal3 Rakel ( LS3 )
6. Saklar batas Horisontal4 Rakel ( LS4 )
7. Motor DC3 penggerak penarik kertas pertama
8. Motor DC4 penggerak penarik kertas kedua
9. Rakel ( Alat untuk men-scan tinta sablon pada kertas )
10. Motor DC5 penggerak pintu / papan sablon naik-turun
11. Saklar batas atas Papan sablon ( LS5 )
12. Optocoupler pendeteksi ada-tidaknya kertas pada bingkai sablon
13. Saklar batas bawah papan sablon ( LS6 )
14. Tumpukan kertas yang akan di sablon
15. Tumpukan kertas yang sudah di sablon
16. Saklar batas bawah Rakel ( LS7 )
17. Saklar batas atas Rakel ( LS8 )





P = panjang = 37 cm
L = lebar = 20 cm
T1 = tinggi rangka depan = 20 cm
T2 = tinggi total = 35 cm

Prinsip Kerja Alat Sablon Otomatis berbasis Personal Computer :

Pertama kali inisilisasi port paralel, kemudian pada program aplikasi yang telah dibuat ( Borland Delphi ) jika tombol ON pada layar monitor komputer ditekan ( di klik ), maka motor penari kertas1 ( motor DC3 ) akan berputar selama 3 detik untuk menarik selembar kertas dari tumpukan kertas yang tersedia. Setelah itu motor penarik kertas2 ( motor DC4 ) akan berputar untuk melanjutkan menarik kertas masuk ke bawah screen. Optocoupler akan mendeteksi keberadaan kertas yang kemudian akan dilanjutkan dengan proses penyablonan dimana Rakel akan bergerak turun sampai menyentuh Limit Switch Bawah Rakel (LSBR), setelah itu Rakel akan bergerak horisontal untuk melakukan proses sablon sampai menyentuh LS2 atau LS3 setelah itu Rakel akan bergetak naik sanpai menyentuh Limit Switch Atas Rakel (LSAR). Sampai disini proses penyablonan sudah selesai yang dilanjutkan dengan membukanya pintu (papan alas kertas) di bagian bawah screen sehingga kertas yang sudah di sablon akan terjatuh ke bawah. Membuka dan menutupnya pintu/papan alas kertas dibatasi oleh LS5 dan LS6. Setelah itu papan kertas akan kembali ke posisi semula dan proses penyablonan dimulai lagi dari awal, begitu seterusnya dan akan berhenti jika tombol OFF pada program aplikasi di layar monitor komputer kita tekan (klik) atau sampai kertas habis dimana optocoupler tidak mendeteksi kertas pada screen.

Sabtu, 07 November 2009

Car Wash




ABSTRAK

Akan dirancang suatu simulasi alat yang akan melakukan proses pencucian mobil secara otomatis. Sistem kendali yang digunakan pada simulasi ini berbasis personal computer (PC) dengan bahasa pemograman Borland Delphi yanga menggunakan port parallel sebagai antarmuka. Untuk mendeteksi keberdaan mobil digunakan detektor berupa LDR (light dependent resistor). Sebagai penggerak utama dari simulasi ini digunakan motor listrik arus searah. Di dunia industri simulasi ini dapat dikembangkan dan diaplikasikan untuk pencucian mobil secara otomatis.




Perkembangan teknologi saat ini banyak memberikan kemudahan untuk melakukan kemudahanunntuk melakukan berbagai aktivitas, mulai dari hal-hal yang mudah sampai yang rumit sekalipun. Perkembangan teknologi disuatu bidang banyak didorong dengan adanya keperluan khusus pada bidang itu yang dibutuhkan oleh manusia, seperti perkembangan pengiriman informasi secara akurat, juga daRi perkembangan otomatisasi pada mesin-mesin produksi, hingga perkembangan sistem otomatisasi dalam dunia otomotif (kendaraan bermotor).




Dalam era teknologi sekarang ini khususnya dalam dunia industri perawatan otomotif (kendaraan bermotor) terutama pada mobil , perkembangannya cukup pesat. Teknologi itu erat kaitannya dengan mesin-mesin yang digunakan pada otomotif (kendaraan bermotor), selain itu juga bagaimana cara menjaga kebersihan pada mobil yang akan digunakan. Agar mobil yang digunakan tidak cepat rusak pada bagian luarnya maka perlu kiranya dilakukan suatu perawatan yang baik. Beberapa hal yang terkait dengan perawatan tersebut adalah memperhatikan kebersihan mobil dengan cara mencucinya pada saat mobil kotor.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis mencoba untuk merancang simulasi alat pencucian dan pengeringan mobil secara otomatis. Sistem pengendalian ini akan menggantikan sistem pengendalian yang masih menggunakan jenis pengendali manual. Pada sistem pengendalian ini digunakan jenis pengendali yang berbasis PC (Personal Computer), menggunakan bahasa pemograman Borland Delphi 7.






PERANCANGAN ALAT UNTUK OTOMATISASI PENCUCIAN DAN PENGERINGAN MOBIL
BERBASIS PERSONAL COMPUTER

Pada perancangan sistem ini meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Perancangan hardware menjelaskan tentang perancangan tiap-tiap rangkaian elektronik alat serta pembuatan rangka alat secara keseluruhan. Sedangkan perancangan software menjelaskan tentang diagram alir program, untuk mengendalikan alat dengan bahasa pemrograman yang digunakan yaitu Borland Delphi 7.




PC bertindak sebagai pengatur dan pengendali dari proses ini, dimana PC akan memproses data masukan dan data keluaran dari alat yang dikendalikan. Sebagai alat antarmuka atau perantara PC dengan alat yang dikendalikan digunakan antarmuka port paralel. Port paralel ini adalah jembatan antara data dari alat yang masuk ke PC maupun data dari PC yang akan dikirim ke alat yang dikendalikan. Sebagai data keluaran melewati rangkaian demultiplexer (memilih dari sedkit input menjadi banyak output) sebagai pengontrol keluaran data ke rangkaian Kendali motor untuk motor listrik arus searah. Rangkaian kendali ini berfungsi sebagai penggerak motor listrik arus searah satu arah putaran dan dua arah putaran. Kondisi yang diinginkan oleh motor listrik arus searah satu putaran adalah berputar dan tidak berputar. Ketika yang diinginkan adalah motor berputar maka PC akan mengirimkan data high ( 5 Volt ) ke rangkaian kendali, sebaliknya jika yang diinginkan adalah motor tidak berputar maka PC akan mengirimkan data low ( 0 Volt ) . sensor pendeteksi akan mengirimkan data ke inverter (gerbang pembalik) untuk kemudian dimasukkan ke PC sebagai masukan high atau low. . Masukan dan keluaran data yang diterima ataupun yang dikirim oleh PC

Keterangan gambar
S1 adalah sensor pendeteksi mobil untuk mengaktifkan konveyor dan penyiraman awal.
S2 adalah sensor pendeteksi mobil untuk mengaktifkan proses penyraman shampoo dan sikat pencuci.
S3 adalah sensor pendeteksi mobil untuk mengaktifkan proses penyiraman air pembilas.
S4 adalah sensor pendeteksi mobil untuk mengaktifkan proses pengeringan.
S5 adalah sensor pendeteksi mobil pada posisi akhir dan menonaktifkan semua proses.
M1 adalah motor listrik arus searah yang berfungsi untuk menggerakkan konveyor.
M2 adalah motor listrik arus searah yang berfungsi untuk menggerakkan sikat bagian kanan.
M3 adalah motor listrik arus searah yang berfungsi untuk menggerakkan sikat bagian kiri.
M4 adalah motor listrik arus searah yang berfungsi untuk menggerakkan sikat bagian atas.
PM1 adalah pompa listrik arus dua arah yang berfungsi sebagai penyiram air pada posisi awal.
PM2 adalah pompa listrik arus dua arah yang berfungsi sebagai penyiram air shampo.
PM3 adalah pompa listrik arus dua arah yang berfungsi sebagai penyiram air pembilas.
P1 adalah pipa penyiraman air pada posisi awal
P2 adalah pipa penyiraman shampoo
P3 adalah pipa penyiraman air pada posisi akhir atau pembilas
SKT1 adalah sikat pencuci bagian kanan.
SKT2 adalah sikat pencuci bagian kiri.
SKT3 adalah sikat pencuci bagian atas.
KP1 adalah kipas pengering bagian kanan.
KP2 adalah kipas pengering bagian kiri.
KP3 adalah kipas pengering bagian atas.
Dalam tampilan utama program simulasi pencucian mobil ini dibuat 3 panel utama seperti terlihat pada gambar . Panel pertama (manual/automatic panel) digunakan untuk pemilihan proses kerja dari pencucian mobil, dimana bisa dipilih proses manual atau otomatis. Panel kedua (indicator panel) adalah panel untuk indikator jalannya masing-masing bagian pencucian mobil dan indikator jalan atau tidaknya conveyor, jika jalan maka pada masing-masing indikator akan berubah dari warna putih menjadi merah. Pada panel indikator ini juga ditampilkan jam dan tanggal jalannya proses kerja. Panel ketiga (interface panel) adalah panel untuk indikator input/output pada port paralel sesuai dengan bit masing-masing (bit 0-7) pada alamat 378 H untuk output dan alamat 379 H untuk input.

Pada manual/automatic panel, jika dipilih proses manual maka manual/automatic panel hilang dan dimunculkan panel untuk mengendalikan pencucian dan pengeringan mobil secara manual seperti terlihat pada gambar Adapun fungsi dari pemilihan proses manual adalah sebagai monitoring proses kerja alat pada saat terjadi kerusakan, dengan melihat tampilan dari indicator pendeteksi mobil.

Jika dipilih proses automatic maka akan ditampilkan panel pencucian dan pengeringan mobil secara otomatis seperti terlihat pada gambar . Proses akan bekerja secara otomatis.